Imigrasi ke benua Australia diperkirakan telah dimulai sekitar 50.000 tahun yang lalu[1] ketika nenek moyang Aborigin Australia tiba di benua melalui pulau-pulau Kepulauan Melayu dan Nugini.
Penduduk Eropa pertama mendarat tahun 1600-an dan 1700-an, tetapi kolonisasi baru dimulai tahun 1788.
Seluruh tingkat imigrasi telah meningkat selama satu setengah dasawarsa terakhir. Migrasi luar negeri meningkat dari 30.042 tahun 1992-93[2] menjadi 177.600 tahun 2006-07.[3] Ini merupakan tingkat tertinggi yang pernah tercatat. Komponen terbesar imigrasi adalah migrasi berkemampuan dan program penyatuan keluarga. Dalam tahun-tahun belakangan ini, penahanan wajib kedatangan tak resmi melalui kapal telah menuai banyak kontroversi.
Selama 2004-05, 123.424 orang berimigrasi ke Australia. Dari jumlah tersebut, 17.736 dari Afrika, 54.804 dari Asia, 21.131 dari Oseania, 18.200 dari Britania Raya, 1.506 dari Amerika Selatan, dan 2.369 dari Eropa Timur.[4]
131.000 orang bermigrasi ke Australia tahun 2005-06[5] dan target migrasi untuk 2006-07 adalah 143.000.[6] Tingkat perencanaan untuk Program Migrasi 2007-08 telah diatur mulai dari 142 800 hingga 152 800, plus 13 000 dalam Program Kemanusiaan.[7] Tahun 2008-09 sekitar 300.000 migran baru diperkirakan tiba di Australia, jumlah tertinggi sejak Perang Dunia II.[8][9] Tetapi, bulan Maret 2009, Pemerintah Australia mengumumkan pemotongan 14 persen dalam program migrasi berkemampuan permanen 2008-09 dari 133 500 menjadi 115 000 karena kondisi ekonomi yang buruk.[10]
Aboriginal Australians are descended from the same small group of people who left Africa about 70,000 years ago and colonised the rest of the world, a large genetic study shows. After arriving in Australia and New Guinea about 50,000 years ago, the settlers evolved in relative isolation, developing unique genetic characteristics and technology.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search